Website Resmi MAN 1 Cilacap

Pembiasaan Asmaul Khusna di MAN 1 Cilacap

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dalam mencapai tujuan, yang dalam prosesnya diperlukan metode yang efektif dan menyenangkan. Salah satu metode pendidikan, metode pembiasaan adalah metode yang paling tua. Dalam kehidupan sehari-hari, pembiasaan merupakan hal yang sangat penting, karena banyak dijumpai orang berbuat dan berperilaku hanya karena kebiasaan semata-mata. Bisa karena biasa kata sebagian orang.

Pembiasaan dapat diartikan melakukan suatu perbuatan atau keterampilan tertentu secara terus menerus dan konsisten untuk waktu yang cukup lama, sehingga perbuatan atau keterampilan itu benar-benar dilakukan dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan.

Sebagai awal dalam proses pendidikan, pembiasaan merupakan cara yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral ke dalam jiwa peserta didik yang kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupanya sampai dewasa.

Tujuan dari pembiasaan di madrasah untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang relatif menetap karena dilakukan secara berulang-ulang baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran.

Metode pembiasaan perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat terpuji dan baik, sehingga aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif dan dapat termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembiasaan akan membangkitkan internalisasi nilai dengan cepat, karena internalisasi adalah upaya menghayati dan mendalami nilai agar tertanam dalam diri manusia maka perlu adanya proses internalisasi tersebut.

Salah satu upaya penanaman karakter di MAN 1 Cilacap dengan metode pembiasaan adalah pembacaan asmaul khusna. Pembiasaan dalam pendidikan salah satunya dapat dilakukan dengan cara rutin. Hal tersebut juga di laksanakan di MAN 1 Cilacap dengan waktu pembiasaan pembacaan asmaul khusna rutin di pagi hari sebelum pelajaran di mulai, dari pukul 07.00 sampai dengan 07.10. Pembiasaan ini dilakukan oleh seluruh civitas akademik MAN 1 Cilacap, yaitu peserta didik, guru dan pegawai.

Pembiasaan ini di pilih karena secara umum umat muslim dianjurkan untuk mengingat nama-nama Allah ini dan membacakannya untuk mendapatkan berkah, mendekatkan diri pada Allah hingga memberikan ketenangan. Disebutkan dalam firman-Nya pada QS. Al-A’raf ayat 180 yang artinya “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Dalam suatu hadis, Rasulullah SAW pernah mendengar orang yang membaca doa dengan memasukkan Asmaul Husna di dalamnya. Rasulullah pun mengatakan jika orang tersebut doanya akan diperkenankan. Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, “Nabi SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada seorang lelaki melakukan salat dan dia berdoa dan dalam doanya dia mengucapkan,  ‘Ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Engkaulah ya Allah Dzat yang memberi kenikmatan, Engkaulah Dzat yang menciptakan langit dan bumu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan,’

Maka Nabi SAW bersabda, “Tahukah kamu sekalian, orang itu berdoa dengan apa ? Dia menyebut nama Allah yang Agung di dalam doanya. Yang apabila namaNya disebut, Allah pasti mengabulkan doanya, dan apabila mohon sesuatu denganNya pasti diberi,'” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Secara khusus, pembiasaan pembacaan asmaul khusna ini diharapkan bisa memberikan motivasi, semangat serta ketenangan jiwa kepada seluruh peserta didik dan juga guru-guru serta pegawai di MAN 1 Cilacap. Hal ini sudah dirasakan oleh peserta didik, guru juga pegawai, dengan didahului pembiasaan membaca asmaul khusna, maka dalam keseharian melaksanakan tugas belajar mengajar maupun pekerjaan kantor terasa mudah dan nyaman dalam pelaksanaannya.

Pembiasaan ini sudah dilaksanakan secara rutin dan terus menerus mulai tahun pelajaran 2009 dan akan terus dilaksanakan, sehingga bagi civitas akademik MAN 1 Cilacap membaca asmaul khusna setiap pagi di madrasah sebelum memulai tugas dan pekerjaan terasa sudah mandarah daging dan sudah terasa sangat nyaman dilaksanakan.

Semula dilaksanakan oleh masing-masing kelas dengan dipimpin oleh ketua kelas serta didampingi oleh guru yang mengajar di jam pertama. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi untuk pelaksanaan pembiasaan pembacaan asmaul khusna dipimpin oleh peserta didik yang dibuat piket, secara terpusat atau sentral dari ruang audio dan diikuti oleh seluruh peserta didik di kelas dan didampingi oleh guru yang mengajar di jam pertama.

Permasalahan yang ada dalam pembiasaan ini adalah sebagian kecil siswa terlambat harus membaca asmaul khusna di depan guru piket. Harapan kedepan masalah ini tidak ada lagi dan pembiasaan ini bisa menanamkan karakter religius ke suluruh civitas akademik MAN 1 Cilacap.

Share this 

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email

Tinggalkan komentar